Selasa 16 Nov 2010 22:38 WIB

Indeks BEI terus Terkoreksi

Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa kembali turun, meski saham di Wall Street dan Eropa membaik, karena pelaku melanjutkan aksi melepas sahamnya di pasar.

Indeks BEI turun 0,48 persen atau 18,068 poin menjadi 3.674,311 dan indeks LQ-45 merosot 0,65 persen atau 4,309 poin menjadi 673,386 poin.

Analis valas, Nico Umar di Jakarta, Selasa mengatakan, pelaku pasar masih melepas saham yang dimilikinya, setelah lembaga keuangan AS, JP Stanley Morgan meminta pelaku asing untuk menahan diri bermain di pasar Asia.

Pernyataan itu, menurut Nico Umar sebenarnya tidak ada kaitan dengan melesunya pasar saham di Indonesia. Pelaku pasar saat ini memang tengah melakukan aksi lepas saham untuk mencari untung, ucapnya.

Ia mengatakan, aksi lepas saham itu mengakibatkan indeks merosot jauh dibawah angka 3.700 poin yang sebelumnya diperkirakan akan dapat menyentuh level 3.800 poin. "Kami optimis aksi lepas itu hanya sementara dan pada saat yang baik akan kembali membeli saham yang mendorong indek menguat lagi, " ucapnya.

Pasar saham, lanjut dia juga tertekan oleh membaiknya dolar AS terhadap euro dan yen, sehingga aksi lepas masih berlanjut. Namun aksi lepas saham kemungkinan tidak akan lama, karena faktor fundamental ekonomi makro Indonesia masih kuat, katanya.

Saham-saham yang menekan indeks adalah saham Astra Agro Lestari naik Rp 700 menjadi Rp 25.750, saham United Tractor turun Rp 500 menjadi Rp 22.300, saham Bank BRI naik Rp350 menjadi Rp 12.100.

Selain itu saham BCA turun Rp50 menjadi Rp 6.850, saham Bank BNI melemah Rp 50 menjadi Rp 3.625, saham Bank Mandiri turun Rp 50 menjadi Rp 7.000.

"Kami memperkirakan indeks pada siang nanti masih bergerak turun, karena pelaku masih ingin melepas sahamnya," katanya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement