REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (11/11) pagi makin menjauhi level Rp 8.900 per dolar, karena pelaku masih membeli rupiah akibat melemahnya dolar AS di pasar regional. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tiga poin menjadi Rp 8.885 - Rp 8.895 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.888 - Rp 8.898.
Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, rupiah secara perlahan terus menguat hingga menjauhi level Rp 8.900 per dolar. Apabila tidak ada hambatan, rupiah akan dapat berada di posisi Rp 8.800 per dolar, meski untuk ke sana memerlukan waktu yang cukup lama, ucapnya.
Pasar uang, menurut dia masih positif terhadap rupiah, sekalipun kenaikan mata uang Indonesia relatif kecil. Hal ini disebabkan Bank Indonesia (BI) tetap menjaga pergerakan rupiah agar tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi, katanya. Ia mengatakan, turunnya dolar AS terhadap euro terutama disebabkan data ekonomi AS yang menguat sehingga menekan pergerakan dolar.
Dolar terhadap euro melemah menjadi 1.3781 dari sebelumnya 1.3771 dan dolar terhadap yen naik menjadi 82,28 dari 81,72.
"Kami optimis rupiah masih dapat bergerak naik lagi, meski kenaikannya tidak besar," ucapnya.
Menurut dia, pelaku pasar sebenarnya menunggu tambahan dana paket stimulus oleh bank sentral AS yang akan digunakan untuk membeli obligasi pemerintah. Karena dengan dikucurkan dana tersebut diharapkan pertumbuhan ekonomi AS akan makin membaik.
Dana tersebut tahap pertama akan dikeluarkan sebesar 600 miliar dolar AS yang akan dilepas secara bertahap. Total yang akan dikeluarkan diperkirakan mencapai kisaran satu triliun sampai 1,5 triliun dolar AS, katanya.