Senin 01 Nov 2010 22:57 WIB

Bakrie Tetap Bangun Empat Ruas Tol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bakrie Toll Road (BTR) menyatakan kesiapannya untuk empat ruas tol di Indonesia. "Meski sedang dievaluasi oleh pemerintah, kami tetap komit bangun empat ruas tol senilai Rp15,2 triliun itu," kata Direktur Utama PT BTR, Harya M Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Senin (1/11).

Harya berkeyakinan empat ruas tol tersebut bisa diselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyebutkan, hasil evaluasi sementara dari 24 ruas tol yang dievaluasi ada 14 ruas tol yang lolos verifikasi. Sedangkan delapan ruas tol lainnya adalah diminta untuk mencari mitra baru dan dua ruas tol belum memenuhi laporan keuangan.

Harya mengakui, dari 8 ruas tol yang diminta mencari mitra itu, ada ruas tol yang kepemilikan sahammnya dipegang oleh Bakrie. "Tapi itu akan kita selesaikan dengan baik, karena dananya sudah cukup untuk ekuitas (modal) perusahaan," katanya.

Apalagi saat ini Bakrie mempunyai satu ruas tol yang sudah beroperasi yaitu tol Kanci-Pejagan sepanjang 34 kilometer. Menurut Harya, selama ini BTR masuk dalam tol sebagai bentuk dukungan terhadap ruas tol yang memang memiliki ekuitas yang kurang mencukupi. "Seperti halnya dengan Jasa Marga yang memegang ruas tol Cengkareng- Kunciran ataupun Kunciran- Serpong," katanya.

Jasa Marga, kata Harya, akhirnya mayoritas karena investor awal kurang kuat dalam permodalan. BTR mempunyai hak opsi utama menjadi mayoritas dalam 4 ruas tol tersebut, terdiri atas dua ruas tol masuk Trans Jawa dan dua ruas tol masuk dalam Non Trans Jawa. Dua ruas tol Trans Jawa adalah Pejagan-Pemalang dan Batang-Semarang. Sedangkan Non Trans Jawa adalah Ciawi-Sukabumi dan Pasuruan-Probolinggo.

Terkait dengan salah satu ruas tol yaitu Batang-Semarang yang belum melengkapi laporan keuangan, pihaknya mengaku sudah melengkapinya. "Ruas itu sudah tidak ada masalah dalam sisi laporan keuangan maupun rencana bisnisnya," katanya.

Sementara Kepala BPJT, Ahmad Ghani Gazali juga mengakui bahwa untuk ruas tol Batang-Semarang ini sudah memberikan laporan keuangan lengkap dan tidak ada masalah lagi. Terkait dengan 8 ruas tol yang harus mencari mitra baru ini, kata Ghani, karena untuk mencapai modal 30 persen dari nilai investasi, masih ada yang belum mencukupi.

Empat ruas Tol yang dikuasai Bakrie yakni Pejagang-Pemalang (57,50 km), nilai investasi Rp3,2 triliun dan konsesinya dipegang oleh PT Pejagan Pemalang toll Road. Pemegang sahamnya adalah PT Sumber Mitra Jaya (45%), PT Langkah Utama Perkasa (45%)dan Country Sela Investment Corporation (Seychelles) 10%.

Selain itu Batang-Semarang (75km), nilai investasi Rp3,6 triliun, konsesinya dipegang oleh PT Marga Setiapuritama dan pemegang sahamnya adalah PT Insia Persada Permai (40%), PT Bayuen Permatasari (55%) dan PT Karya Trampil Mandiri (5%). Untuk Pasuruan-Probolinggo (45km), nilai investasi Rp3,4 triliun, pemegang konsesi PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol dengan pemegang saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk (35%), PT Wahana Multi Insani (32,5%), dan PT Sembilan Banua Makmur (32,5%).

Ruas tol keempat, Ciawi-Sukabumi (54km), nilai investasi Rp5 triliun, Pemegang konsesi PT Trans Jabar Tol, pemegang saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk (35%), PT Graha Multitama Sejahtera (12,5%), dan PT Karya Perkasa Insani (32,5%).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement