REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (1/11) pagi naik 17 poin, karena pelaku pasar aktif membeli rupiah, mereka optimis inflasi Oktober 2010 akan lebih baik dari September yang mencapai 0,44 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp 8.911 - Rp 8.921 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.928 - Rp 8.938.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin mengatakan, rupiah berpeluang mencapai level Rp 8.900 per dolar apabila laju inflasi Oktober 2010 lebih baik dari sebelumnya. Kondisi ini juga membuat Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate), katanya.
Menurut Kostaman, membaiknya laju inflasi dan bertahannnya BI Rate akan mendorong pelaku pasar khususnya asing lebih aktif bermain di pasar domestik. Pelaku asing lebih aktif membeli saham-saham di pasar saham terutama saham industri perbankan dan industri konsumen, katanya.
Namun apabila laju inflasi Oktober lebih tinggi, rupiah akan merosot tajam, karena pelaku aktif melepas mata uang lokal tersebut. Pasar sebenarnya sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi lepas terhadap rupiah, namun isu positif bahwa laju inflasi Oktober lebih baik maka mereka aktif membeli rupiah, katanya.
Ia mengatakan, rupiah apabila tidak ada hambatan pekan depan akan dapat menyentuh level Rp 8.900 per dolar sebagaimana terjadi pada awal bulan lalu. Namun di posisi itu rupiah tidak bertahan lama kembali tertekan hingga saat ini berada pada Rp 8.911 per dolar, ucapnya.