Senin 01 Nov 2010 02:47 WIB

Bank Mandiri Gabung China-ASEAN Interbank Association

Rep: Agung Budiono/ Red: Djibril Muhammad
Bank Mandiri
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus memperkuat bisnis di kawasan Asia Tenggara dengan bergabung dalam China-ASEAN Interbank Association (CAIBA). Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, peran aktif perseroan dalam CAIBA ini merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan peran Bank Mandiri dalam pembangunan kawasan ASEAN.

"Sebagai bank utama di Indonesia yang bergabung dalam China-ASEAN Interbank Association ini, Mandiri akan membuka peluang bisnis dari kawasan ASEAN dan China ke Indonesia. Peran aktif ini juga dapat mendukung kami merealisasikan keinginan Bank Mandiri menjadi top 5 di ASEAN di tahun 2014 dan top 3 di tahun 2020," kata Zulkifli dalam siaran persnya, Ahad (31/10).

Penandatanganan framework agreement CAIBA di lakukan di Hanoi, Vietnam bersamaan dengan agenda the 17th ASEAN Summit. CAIBA (China – ASEAN Interbank Association) merupakan inisiatif bersama antara China Development Bank (CDB) dengan bank utama di wilayah ASEAN untuk meningkatkan kerjasama perbankan China dan ASEAN dalam membiayai pembangunan infrastruktur di negara-negara ASEAN.

CAIBA juga didirikan untuk menjembatani pembiayaan pengembangan high-tech industrial sector, trade (ekspor-impor), proyek sindikasi dan pertukaran informasi bisnis di masing-masing negara. Zulkifli menjelaskan, Bank Mandiri berharap pembentukan CAIBA dapat meningkatkan perdagangan dan investasi antar negara-negara ASEAN dan China.

"Dan kami berharap juga dapat mendorong kerjasama yang baik antara perbankan Indonesia dan China dalam menyalurkan pembiayaan yang produktif," tukas Zulkifli.

CDB saat ini telah membiayai beberapa proyek infrastruktur di Indonesia seperti, pembangunan power plant berkapasitas 4x600 megawatt untuk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) di Palembang, pembangunan dua pembangkit listrik PLN berkapasitas 2x112 megawatt di Teluk Sirih, Sumatera Barat dan 660 megawatt di Adipala, Jawa Tengah.

Hingga akhir September 2010, Bank Mandiri mencatatkan volume transaksi trade eksport dan import L/C dengan China mencapai 1.234 transaksi dengan total nilai 403 juta dolar AS atau Rp 3,63 triliun, Sementara di kawasan ASEAN mencapai 12.554 transaksi dengan nilai 2,7 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement