REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Dolar Amerika Serikat menguat terhadap euro dan yen pada Selasa waktu setempat, setelah data menunjukkan sedikit perbaikan pada kepercayaan konsumen di Amerika Serikat. Euro diperdagangkan pada 1,3857 dolar sekitar 2100 GMT, naik dari 1,3969 dolar AS pada Senin di New York.
Dolar naik menjadi 81,43 terhadap yen Jepang dari 80,82 yen pada Senin.
Dolar terus tenggelam dalam beberapa minggu terakhir di tengah harapan Bnk Sentral AS atau Federal Reserve akan segera memperbaharui pembelian aset untuk meningkatkan perekonomian, dalam apa yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Tapi laporan yang menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen AS sedikit naik pada Oktober membantu mengimbangi kemerosotan greenback ini.
Indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board untuk Oktober tercatat sebesar 50,2, naik dari 48,6 pada September, mengalahkan konsensus perkiraan para analis sebesar 49,0. Namun demikian masih sangat dekat ke posisi terendah dalam sejarah karena orang Amerika diresahkan oleh tingginya tingkat pengangguran.
Keyakinan konsumen dipandang sebagai indikator penting bagi kesehatan ekonomi AS, yang terutama didorong oleh belanja konsumen. Dolar "rebound" terhadap euro pada Senin di tengah berita bahwa
penjualan existing-home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales/rumah bekas,-red.) melonjak 10 persen pada September, kenaikan terkuat dalam hampir 28 tahun, menunjukkan pemulihan baru lahir di pasar perumahan yang babak belur.
"Data perumahan yang kuat kemarin menanam benih keraguan yang diperkuat kembali dengan perbaikan kepercayaan konsumen," kata analis John Rivera dari DailyFX.com. Pada akhir perdagangan New York, dolar diambil 0,9839 franc Swiss, naik dari 0,9706 pada Senin. Pound naik menjadi 1,5840 dolar relatif tetap dari 1,5734 dolar di tengah berita bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal ketiga lebih bersinar daripada yang diperkirakan.