Sabtu 06 Jul 2024 21:47 WIB

Jepang Terbitkan Seri Yen Baru yang Dilengkapi Hologram untuk Cegah Pemalsuan

Uang yen baru dibuat dengan tulisan yang lebih besar untuk mudahkan populasi lansia.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, kanan, dan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda memegang uang kertas baru negaranya dalam sebuah bingkai, dalam upacara untuk menandai pelepasan uang kertas tersebut, di kantor pusat BOJ di Tokyo, Jepang, Rabu, 3 Juli 2024.
Foto: Kyodo News via AP
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, kanan, dan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda memegang uang kertas baru negaranya dalam sebuah bingkai, dalam upacara untuk menandai pelepasan uang kertas tersebut, di kantor pusat BOJ di Tokyo, Jepang, Rabu, 3 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menerbitkan uang kertas baru pertamanya dalam dua dekade pada Rabu (3/7/2024). Yen terbaru ini dilengkapi dengan teknologi hologram 3D untuk melawan pemalsuan.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan sistem antipemalsuan yang canggih dari uang kertas baru 10.000 yen, 5.000 yen, dan 1.000 yen sebagai sesuatu yang bersejarah. “Saya berharap masyarakat akan menyukai undang-undang baru ini dan akan membantu memberi energi pada perekonomian Jepang,” katanya kepada wartawan di Bank of Japan.

Baca Juga

Meskipun uang kertas baru dirilis dengan meriah, mata uang yang sudah digunakan akan tetap berlaku. Faktanya, masyarakat masih memerlukan uang lama untuk menggunakan sebagian besar mesin penjual otomatis dan membayar ongkos bus, media lokal melaporkan.

Kishida mengatakan orang-orang yang ada di uang tersebut ialah tokoh kapitalisme Jepang, kesetaraan perempuan, dan inovasi ilmiah.

Uang kertas 10.000 yen, bernilai sekitar Rp 1 juta dengan nilai tukar saat ini, memiliki wajah Eiichi Shibusawa yang dikenal sebagai bapak kapitalisme Jepang. Ia merupakan tokoh kunci dalam membangun perekonomian modern Jepang.

Uang kertas 5.000 yen, bernilai sekitar Rp 500 ribu menampilkan Umeko Tsuda, seorang pionir feminis dan pendidik yang mendirikan sebuah perguruan tinggi. Uang kertas 1.000 yenmenggambarkan dokter dan ahli bakteriologi Shibasaburo Kitasato, yang berperan penting dalam penelitian tetanus dan penyakit pes.

Uang kertas baru ini dibuat dengan tulisan yang lebih besar sehingga lebih mudah dibaca, terutama bagi populasi lanjut usia di negara ini.

Pada akhir Maret tahun depan, hampir 7,5 miliar uang kertas baru akan dicetak, menurut pemerintah. Jumlah uang dalam tagihan baru yang dikeluarkan dalam satu hari diperkirakan mencapai 1,6 triliun yen.

Menurut Bank of Japan, mungkin perlu beberapa waktu bagi masyarakat awam untuk mendapatkan uang baru tersebut. Uang baru itu pertama-tama akan didistribusikan ke bank dan organisasi keuangan lainnya. Kemudian, uang tersebut akan didistribusikan ke anjungan tunai mandiri dan toko-toko.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement