REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menjelaskan, pihaknya masih membuka diri terhadap semua opsi pengembangan unit usahanya, Hypermart. Opsi tersebut termasuk menggandeng investor atau rekanan untuk bergabung ke lini bisnis ritel grup Lippo itu.
Direktur Investor Relations dan Hubungan Publik MPPA, Danny Konjongian, mengatakan, kini pihaknya sedang menunggu hasil studi strategis dan menyeluruh dari konsultan yang mereka tunjuk, Merril Lynch Pte Ltd, Singapura (MLS). Studi ini diperkirakan rampung akhir November.
"Namun, pihak Merril Lynch memberikan preliminary result (hasil awal) bahwa ada ketertarikan dari pemain global untuk kemungkinan-kemungkinan investasi atau kemitraan," katanya kepada Republika ketika dihubungi, Selasa (26/10).
Mengenai siapa pemain global yang dimaksud, Danny mengaku pihaknya pun belum menerima informasi dari MLS. Pihaknya baru menerima indikasi ketertarikan tersebut dan menindaklanjutinya dengan meminta MLS melakukan penjajakan awal kepada calon investor atau mitra yang tertarik itu. "Kalau ada yang bilang soal Hypermart Cina yang mau beli, kita juga belum tahu soal itu," kilahnya.
Selain itu, kata dia, hasil awal itu juga menunjukkan Hypermart memiliki nilai bisnis yang tinggi dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Karena itu, dia mengatakan, pihaknya menerima kemungkinan yang tercetus dari hasil awal itu, walau tetap terbuka kemungkinan mengambil opsi lain saat pengumuman hasil akhir.
Sebelumnya, MPPA menunjuk MLS untuk melakukan studi itu terkait rencananya melakukan ekspansi usaha sebanyak 10-15 gerai Hypermart per tahun. Untuk memastikan langkah tersebut sudah sesuai dan dapat diterima ke semua pemangku kepentingan.
Studi tersebut, kata Danny, dapat memunculkan beragam kemungkinan pengembangan usaha Hypermart. Misalnya, mengembangkan Hypermart sebagai aset non-inti (non-core asset), disposal asset, spin-off, merger atau akuisisi, bahkan menggaet perusahaan lain sebagai mitra penunjang.