Sabtu 16 Oct 2010 16:52 WIB

Dolar Naik, Harga Minyak Merosot

Minyak
Minyak

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak mentah di New York merosot pada Jumat waktu setempat, karena dolar Amerika Serikat muncul kembali meskipun berkembang prospek Federal Reserve melangkah untuk memulai perekonomian konsumen minyak terbesar di dunia. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, turun 1,44 dolar AS menjadi menetap pada 81,25 dolar per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 1,73 dolar menjadi 82,47 dolar.

"Semua hal yang membantu pasar naik dalam minyak dalam beberapa bulan terakhir berbalik sekitar kami," kata analis Rich Ilczyszyn dari Lind-Waldock. "Kami memiliki lompatan kecil dalam dolar, kita melihat ekuitas mundur sedikit, yang pada dasarnya apa yang mempengaruhi minyak."

Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada Jumat memberikan indikasi terkuat bahwa bank sentral menetapkan untuk melanjutkan pembelian aset-aset, secara efektif mencetak uang, dalam upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang rapuh. Bernanke juga memperingatkan bahwa risiko deflasi tumbuh di tengah pemulihan lesu dan pengangguran yang tinggi.

"Kami memperoleh pidato Bernanke yang tidak menanamkan banyak keyakinan di pasar," kata Ilczyszyn.

Pada Jumat, dolar sedikit menguat terhadap euro, yang diperdagangkan untuk 1,396 dolar. Sebuah dolar yang melemah biasanya mendorong para pedagang untuk berinvestasi di pasar komoditas yang kurang terkena ayunan pasar yang besar.

Minyak mentah berjangka turun pada Kamis setelah keputusan OPEC untuk mempertahankan target produksinya dan berita mengejutkan penurunan cadangan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan target resmi produksi minyak tidak berubah pada Kamis, sesuai dengan harapan dalam menghadapi prospek ekonomi yang tidak menentu, setelah pertemuan di Wina.

OPEC, yang memompa 40 persen dari minyak dunia, setuju untuk menjaga target sebesar 24,84 juta barel per hari. Juga pada Kamis, Departemen Energi (DoE) menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun tak terduga dalam pekan yang berakhir 8 Oktober. Cadangan minyak mentah menurun 400.000 barel pekan lalu, mengalahkan ekspektasi pasar untuk kenaikan sebesar 1,2 juta barel.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement