REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 30 investor global telah membeli 4,1 miliar saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) senilai total Rp2,25 triliun secara tunai melalui penempatan yang dikoordinasikan, dikelola dan dilaksanakan oleh empat bank investasi global.
Presdir LPKR Ketut Budi Wijaya Kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa ke-30 investor global yang tidak dapat disebut nama atau lembaganya tersebut membeli saham LPKR setelah penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (13/10).
"Penempatan saham ini telah selesai dalam waktu empat jam dan mengalami kelebihan permintaan sehingga terjadi up-size sebesar 17 persen dari rencana awal penjualan 3,5 miliar saham," kata Ketut Budi.
Ketut juga mengumumkan mengenai aksi korporasi lainnya yakni bahwa dewan direksi dan dewan komisaris LPKR menyetujui untuk menambah modal LPKR sebesar Rp2,25 triliun, atau dari 42,7 persen menjadi Rp7,51 triliun melalui right issue dengan harga Rp550 per saham yang sepenuhnya dijamin dan didanai oleh konsorsium bank investasi yang dipimpin Ciptadana Securities. "Seluruh dana akan diterima di rekening LPKR pada Jumat (22/10) dari hasil penempatan saham tersebut," kata dia.
Ketut Budi juga menjelaskan dana tersebut akan digunakan untuk menumbuhkan usaha LPKR meningkatkan nilai tambah perseroan.
Dikatakan bahwa pihaknya telah menetapkan empat target pengembangan LPKR yakni pertama, melakukan transformasi LPKR dari perusahaan properti senilai tiga miliar dolar AS menjadi delapan miliar AS dalam jangka waktu lima tahun.
Kedua, melakukan globalisasi basis investor dan pemegang saham LPKR. Ketiga, secara signifikan meningkatkan free float dan likuiditas saham LPKR, dan keempat, meningkatkan posisi terdepan LPKR sebagai pemimpin dalam industri properti Indonesia.
Pendapatan LPKR pada kuartal ketiga 2010 yang berakhir pada 30 September 2010, menunjukkan peningkatan 27 persen menjadi Rp765,8 miliar, sementara laba bersih naik 29 persen menjadi Rp127,7 miliar.
Selama sembilan bulan operasional atau hingga 30 September 2010, pendapatan LPKR mencapai Rp2.228,8 miliar dan laba bersih setelah pajak Rp348,7 miliar, masing-masing meningkat 13,6 persen dan 13,2 persen.