REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--UKM Indonesia siap mengadopsi konsep "eco-green" Korea Selatan dalam berbagai aspek produksi, termasuk pemasarannya."Hal itu menjadi salah satu kesepakatan antara RI dengan Korsel yang telah setuju untuk melakukan kerja sama dalam bidang 'eco-green'," kata Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, di Jakarta, Rabu.
Menteri menjelaskan bahwa pada 1-3 Oktober 2010 ia mengikuti sidang Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) SME Meeting di Gifu, Jepang. Di sela-sela acara sidang tersebut, Menteri Sjarifuddin mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi Korsel, Dong-Sun Kim, Administrator of SMBA. "Dua pihak (RI-Korsel) juga telah sepakat untuk bekerja sama dalam bidang pemasaran produk UKM khususnya untuk produk-produk yang 'eco-green'," katanya.
Konsep "eco-green" merupakan konsep pengelolaan dan produksi material yang diupayakan untuk selalu ramah lingkungan. Korsel merupakan salah satu negara yang sangat perhatian terhadap pengelolaan produk berbasis "eco-green". "Kami telah sepakat untuk membuat 'joint operation' dalam kerja sama 'eco-green' yang akan dikembangkan di Indonesia," katanya.
Menteri Sjarifuddin mengatakan, Korsel telah setuju untuk membantu Indonesia dalam menerapkan konsep tersebut, khususnya bagi pelaku UKM di tanah air. Untuk kepentingan itu, akan segera dibuka kantor perwakilan dan pemasaran bersama di Indonesia. "Teknologi 'eco-green' ini harus mulai kita adopsi karena erat kaitannya dengan pemeliharaan lingkungan, penggunaan material berbasis daur ulang, penghematan bahan bakar, hingga pendiversifikasian energi," katanya.
Korsel setuju untuk membiayai proyek percontohan implementasi konsep "eco-green" di Indonesia, khususnya dalam bidang UKM sekaligus pemasaran produk UKM berbasis "eco-green" yang ramah lingkungan. "Kita harapkan konsep seperti ini bisa diimplementasikan di Indonesia," kata Menteri Sjarifuddin Hasan.