Selasa 05 Oct 2010 00:05 WIB

Pembangunan Tol Trans Jawa Terganjal Pembebasan Lahan

Rep: Teguh THR/ Red: Siwi Tri Puji B
Tol Pejagan di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah
Foto: .
Tol Pejagan di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan tol trans jawa masih belum bisa diselesaikan dalam  waktu dekat. Pelaksanaannya kini terhambat oleh masalah biaya. Kementrian Pekerjaan Umum meminta Kementrian Keuangan untuk memberikan tambahan dana sebesar Rp 3,2 triliun untuk pembebasan lahan.  

Demikian disampaikan oleh Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum Djoko Muryanto, usai rapat koordinasi penguatan konektifitas nasional di kantor Kementrian Koordinator Perekonomian, Senin (4/10).  "Kita tadi minta ke Kementerian Keuangan tambahan dana Rp 3,2 triliun untuk pembebasan lahan tol Trans Jawa dan Tanjung Priok. Karena memang ada ruas yang belum ditangani pemerintah," ujarnya.

Menurut Djoko  jika tambahan ini bisa terealisasi maka pembebasan lahannya diharapkan dapat selesai  pada 2011. "Ini baru tanahnya doang loh," kata dia. Adapun total luas lahan yang telah dibebaskan untuk trans jawa baru selesai 36 persen dan menghabiskan biaya Rp 1,7 triliun. Sumber pembiyaan tidak hanya berasal dari APBN tetapi juga dari Badan Layanan Umum.  

Dijelaskan oleh Djoko, pemerintah kini masih melakukan proses evaluasi terhadap pembangunan 24 ruas jalan tol. Evaluasi direncankan dapat selesai pada oktober ini. Setelah evaluasi dilakukan, pihaknya baru akan memutuskan apakah investor pembangunan tol itu bisa melanjutkan atau tidak.  "Akan selesai Oktober karena semua data-data mengenai progress masing-masing tol sudah masuk," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement