Sabtu 31 May 2025 13:43 WIB

Untuk Jamin Nasabah Bank, LPS Masih Punya Rp 255 Triliun

Sebagian dana ditaruh di obligasi, cash, dan obligasi dolar.

Anggota Pramuka Peserta Raimuna Nasional (Rainas) XII Tahun 2023 mendapatkan edukasi tentang LPS di Buperta Cibubur, Jakarta, Ahad (20/8/2023). Dalam kesmpatan tersebut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan edukasi kepada anggota pramuka dan pelajar untuk menyimpan uang di lembaga keuangan yang dijamin oleh LPS.
Foto: Prayogi/Republika
Anggota Pramuka Peserta Raimuna Nasional (Rainas) XII Tahun 2023 mendapatkan edukasi tentang LPS di Buperta Cibubur, Jakarta, Ahad (20/8/2023). Dalam kesmpatan tersebut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan edukasi kepada anggota pramuka dan pelajar untuk menyimpan uang di lembaga keuangan yang dijamin oleh LPS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, pihaknya masih mempunyai dana cadangan sekitar Rp 255 triliun untuk menjamin simpanan nasabah bank. Dana tersebut diletakkan di beragam instrumen investasi mulai dari obligasi hingga valuta asing (valas).

"Sebagian ditaruh di obligasi, sebagian ada cash, sebagian obligasi dolar, sebagian obligasi pemerintah. Semua pemerintah ya, dolar maupun yang rupiah, baik konvensional maupun syariah," ujar Purbaya dalam konferensi pers acara LPS Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).

Baca Juga

Ia menilai total dana yang dimiliki masih cukup untuk menjamin simpanan di sektor perbankan Tanah Air saat ini.

Lebih lanjut, Purbaya menuturkan bahwa alokasi dana cadangan itu kemungkinan masih akan bertambah hingga Rp 270 triliun di akhir tahun.

Sebab, sektor finansial saat ini tengah mengalami pertumbuhan pesat ditandai dengan kinerja dana pihak ketiga (DPK) yang kian membaik.

"Jadi dalam 5 tahun terakhir, LPS meningkatkan uangnya atau asetnya dari Rp130-an (triliun) ke Rp 200-an (triliun). Dua kali lipat dalam 5 tahun," jelasnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan DPK per Maret 2025 mencapai 4,75 persen secara tahunan (yoy).

Sementara, LPS memproyeksikan DPK akan tumbuh mencapai 6 persen hingga akhir 2025.

"Ekonominya masih tumbuh, dan perbankannya juga tumbuh. DPK-nya tumbuh terus rata-rata 6 persen. Jadi uang kita cukup banyak," imbuhnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement