REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua perusahaan milik Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) dan anak usahanya PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), membukukan pertumbuhan laba bersih yang signifikan. Multipolar mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,78 triliun, naik sangat signifikan hingga 5687,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni hanya senilai Rp 48,169 miliar pada akhir Juni 2010 lantaran penjualan saham milik MPPA di PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF).
Dari laporan keuangan semester I 2010 yang dipublikasikan perseroan pada akhir pekan lalu, ternyata Multipolar mencatat pendapatan sebesar Rp 4,65 triliun atau turun 3,44 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,82 triliun. Presiden Direktur Matahari, Benjamin Mailool menjelaskan, untuk MPPA sendiri, mencatat pendapatan sebesar Rp 4,37 triliun, atau turun 4,43 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,57 triliun.
"Namun laba bersih MPPA melesat tajam menjadi Rp 5,60 triliun pada hingga juni 2010, dari sebelumnya hanya Rp 130,360 miliar atau meningkat tajam hingga 4187,9 persen," tuturnya Benjamin dalam keterangan tertulis di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurutnya, lonjakan signifikan laba bersih tersebut terutama karena adanya pos luar biasa dari penjualan mayoritas saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) oleh MPPA selaku induk usaha beberapa waktu lalu. "Dengan demikian, penjualan saham LPPF telah mendongkrak perolehan laba bersih kedua perseroan secara masif," tukas Benjamin.
Seperti diktahui, Multipolar memiliki 48,44 persen saham di PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). MPPA awalnya memiliki 90,76 persen saham di LPPF, kemudian MPPA menjual 90,76 persen saham LPPF senilai Rp 7,16 triliun. Usai penjualan, MPPA tetap menguasai 20 persen saham LPPF secara tidak langsung.
Nilai penjualan saham 70,76 persen saham LPPF yang diterima MPPA totalnya sebesar Rp 5,73 triliun yang masuk ke pos laba MPPA. Dengan kepemilikan saham sebesar 48,44 persen di MPPA, maka Multipolar memperoleh bagian atas laba penjualan tersebut sebesar Rp 2,77 triliun dan naik signifikan di semester I 2010.