REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah yakin pertumbuhan ekspor nonmigas tahun ini akan mencapai target. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah mematok target ekspor 7-8 persen pada 2010, sementara Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan tujuan yang lebih tinggi, 16-18 persen.
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan, optimisme itu lantaran dalam ekspor di delapan bulan pertama 2010 mencapai 81,7 miliar dolar AS. Sehingga, dia memperkirakan, ekspor hingga akhir tahun mencapai 111 miliar dolar AS. "Kita optimis akan mencapai 16-18 persen. Tahun 2011 masih terjadi 11-12 persen tapi akan diperlajari dan akan direvisi dengan melihat investasi yang memiliki kinerja ekspor," katanya dalam jumpa pers di kantor Kemendag, Jumat (1/10).
Mari menggarisbawahi, capaian ekspor pada Agustus mencetak rekor sepanjang sejarah, sebesar 11,8 miliar dolar AS, naik 1,2 miliar ketimbang bulan sebelumnya. Penguatan kinerja ekspor ini didorong meningkatnya ekspor produk industri sebesar 14,7 persen dari bulan sebelumnya dan tumbuh 38 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi lain, peningkatan juga terjadi di sisi volume, naik 69 persen dibanding Agustus 2009.
Kinerja sektor manufaktur selama Januari-Agustus, kata Mari, menguat secara signifikan sebesar 34,7 persen setelah pada tahun lalu melemah 25,1 persen. Pada delapan bulan pertama, nilai ekspor naik menjadi 61,4 miliar dolar AS. "Bangkitnya perekonomian dunia dari krisis global mendorong meningkatnya permintaan produk ekspor manufaktur kita, meskipun lonjakan ekspor juga terjadi pada sektor pertambangan sebesar 47,3 persen dan pertanian 15,8 persen," katanya.