Kamis 09 Sep 2010 00:50 WIB

Mendag Belum Putuskan Impor Gula

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Gula impor
Foto: Antara
Gula impor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pertanian telah selesai melakukan retaksasi (penghitungan) terhadap kebutuhan gula nasional. Sampai dengan akhir Agustus produksi gula kristal putih hanya 2,3 juta ton sedangkan kebutuhan nasional 2,7 juta ton per tahun.

"Jadi itu setidaknya ada selisih 400 ribu ton. paling tidak kan impor," ujar Menteri Pertanian Suswono, usai rapat koordinasi stabilisasi harga pangan di kantor Menko Perekonomian, Rabu (8/9).

Namun, lanjut Mentan, meski kekurangan 400 ribu ton pihaknya tidak bisa memastikan jumlah itu yang akan diimpor. Karena keputusannya berada ditangan Menteri Perdagangan. "Kementan kan hanya menyampaikan, lalu eksekusinya di mendag. kita tidak memutuskan. Nanti perdagangan yang mengkaji," tuturnya.

Dijelaskan oleh Mentan, kebutuhan impor untuk menutupi kekurangan pada Januari sampai dengan april tahun depan, yakni sebelum musim giling pada bulan Mei.

Sebelumnya Deputi Koordinasi Bidang Pertanian dan Kelautan Kementrian Perekonomian Diah Maulida mengatakan stok gula sampai dengan akhir tahun masih cukup. Pasalnya pemerintah masih mempunyai sisa tahun lalu dan impor tahun 2009 yang dikirimkan tahun ini. Sehingga kebutuhan impor tahun ini lebih diperuntukan untuk menutupi kekurangan awal tahun.

Sementara itu ketika ditanya berapa jumlah pasti kebutuhn impor Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu belum bisa menjawabnya. Menurutnya Kementrian Perdagangan masih melakukan perhitungan berapa jumlah yang akan diimpor. "Nanti akan segera kita umumnya dalam beberapa hari ini," kata Mendag.

Sekedar gambaran pada awalnya perkiraan stok dari hasil produksi bisa mencapai 2,8 juta ton. Namun karena hujan yang terjadi terus menerus membuat rendemen menjadi berkurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement