Selasa 07 Sep 2010 03:11 WIB

Gapki: Greenpeace Hancurkan Industri Sawit

Rep: Shally Pristine / Red: Budi Raharjo
Buah sawit
Foto: Republika
Buah sawit

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut lembaga swadaya masyarakat (LSM) Greenpeace telah melakukan penghancuran industri sawit. ''Kalau melihat kejadian yang berlangsung berurutan dan seperti direncanakan, ini upaya sistematis terhadap upaya penghacuran industri sawit Indonesia,'' kata Direktur Eksekutif Gapki, Fadhil Hasan, ketika dihubungi, Senin (6/9).

Menurut Fadhil, sekarang berbagai LSM melancarkan serangan yang gencar terhadap industri sawit. ''Dulu mereka melakukan kampanye ke pemerintah, sekarang ke pengguna langsung. Seolah-olah kalau membeli produk yang menggunakan sawit dari Indonesia, sama saja dengan ikut menghancurkan hutan atau menganggu orang utan,'' ucapnya.

Fadhil tak menutup kemungkinan bila di balik kampanye negatif terhadap industri sawit Indonesia, terselip motif bisnis dari kompetitor. Namun, dia melihat sederetan serangan ini sebagai upaya pelemahan industri sawit secara keseluruhan. Tak hanya Indonesia, kata dia, industri sawit Malaysia pun juga diserang dalam kampanye dari sebuah kebun binatang di Australia.

Awal bulan ini, jaringan waralaba restoran makanan cepat saji di Amerika Serikat (AS), Burger King, memutuskan untuk menghentikan pembelian minyak sawit yang diproduksi PT Sinar Mas Agro and Resources Technology (SMART) dan anak usahanya. Mereka menyusul Unilever, Nestle, dan Kraft yang telah lebih dahulu memboikot.

Dihubungi terpisah, Direktur Utama PT SMART Tbk Daud Dharsono mengatakan, secara keseluruhan, total pembelian Burger King dari perusahaannya terbilang kecil. ''Belum kami hitung persisnya, tapi kecil. Di bawah lima persen dari total penjualan SMART,'' ucapnya. Tahun ini, mereka menargetkan penjualan sebanyak 22,5 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement