Rabu 01 Sep 2010 01:17 WIB

Waspadai Memanasnya Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Teguh Fimansyah/ Red: Budi Raharjo
Anggito Abimanyu
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Anggito Abimanyu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2011 mendatang harus dilakukan secara hati-hati. Upaya menggenjot pertumbuhan secara maskimal tanpa didukung oleh infrastruktur hanya akan membuat terjadinya overheating ekonomi (ekonomi terlalu panas).

Hal itu disampaikan oleh ekonom Universitas Gadjah Mada, Anggito Abimanyu, saat rapat dengar pendapat pembahasan RAPBN 2011 dengan anggota DPR. Dijelaskannya, dengan meningkatkan pertumbuhan tanpa persiapan infstruktur yang memadai maka cost biaya akan menaik. Ini terjadi karena peningkatkan arus barang yang cepat itu tidak dapat diringi oleh kelancaran arus barang.

''Jadinya overheating, pertumbuhan naik tapi di satu sisi inflasi juga melonjak, dan ini tidak bagus,'' terang mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan itu.

Menurutnya, bila melihat pada asumsi makro 2010, maka angka pertumbuhan (growth) 6,4 merupakan merupakan batas maksimum dengan kebijakan yang ada sekarang. ''Dan saya rasa 6,4 persen itu masih mungkin,'' jelasnya.

Menurutnya, untuk menggenjot pertumbuhan butuh ekspansi dari anggaran belanja. Peningkatan budget untuk setiap kenaikan 0,1 persen pertumbuhan setidaknya membutuhkan tambahan alokasi belanja modal sebesar Rp 20 triliun. Artinya, jika belanja modal yang diutamakan, perlu merombak anggaran belanja di Kementrian Kelembagaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement