REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyertakan auditor untuk mendorong peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam proyek yang didanai pemerintah.
''Sekarang saya sertakan BPKP untuk mengaudit proyek-proyek Kemenperin yang didanai APBN,'' ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dalam kunjungan ke PT Barata Indonesia dalam rangkaian Safari Ramadhan di Jawa Timur, Kamis (26/8).
Hidayat berkata, saat ini pertumbuhan industri selalu diikuti defisitnya neraca perdagangan. Hal ini lantaran tingginya impor bahan baku dan barang modal yang tidak terdapat di dalam negeri. ''Satu-satunya cara adalah merevitalisasi industri dalam negeri yang potensial, teknologi baru bisa didatangkan,'' katanya.
Hidayat mengatakan, Barata menjadi prioritas revitalisasi karena mendukung permintaan industri nasional. ''(Kementerian) Perindustrian dan Keuangan, juga DPR Komisi VI dan Panitia Anggaran sepaham dengan cita-cita itu,'' ucapnya.
Direktur Utama Barata, Agus H Purwono, mengatakan pihaknya mendapat kucuran dana revitalisasi industri gula sekitar Rp 125 miliar rupiah. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan produksi pada bidang foundry, pengelasan dan boiler. ''Proyek peningkatan produksi ini akan rampung Desember mendatang,'' katanya.