REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Meski dunia sedang menghadapi dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan, Menteri Pertanian, Suswono, menyebutkan Indonesia masih memiliki surplus beras sebanyak 5 juta ton pada akhir 2010. Surplus itu tercapai jika tidak ada gangguan cuaca atau hama selama beberapa bulan ke depan.
Suswono mengakui, surplus beras sebanyak 5 juta ton itu hanya untuk dua bulan saja. ''Kalau tidak ada cuaca ekstrem, beras aman sampai akhir tahun,'' kata Suswono sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Selasa (24/8).
Pasokan komoditas pangan lainnya juga dalam kondisi aman sampai akhir 2010 ini. Suswono mengatakan, beberapa negara penghasil pangan cenderung melakukan impor untuk menjaga kebutuhan pangan dalam negeri masing-masing. Artinya, negara penghasil pangan lebih mendahulukan kebutuhan dalam negerinya. Sedangkan, bahan pangan dari sumber impor itu untuk cadangan saja.
Indonesia masih membutuhkan gula dan kedelai dari negara lain, seperti Amerika Serikat dan Brasil. Namun, Suswono yakin kedua negara tidak menutup pasokannya kepada Indonesia. ''Untuk gula dan kedelai sudah ada kontrak, sehingga masih bisa terpenuhi,'' ujarnya.