REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU--Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menilai penurunan dividen BUMN tanpa alasan yang jelas akan mengganggu persepsi tanggungjawab BUMN pada negara. "Yang harus dirumuskan sebenarnya adalah kontribusinya diukur dengan apa? Jumlah lapangan kerja yang dihasilkan pertahun, pajak, CSR, dan Dividen," jelas Harry dalam pesan singkatnya, Jumat (20/8).
Menurutnya, jika pemerintah tidak memliki alasan kuat terkait penurunan tersebut maka dividen BUMN harus diperbesar. "Kalau alasan pemerintah tidak jelas, saya kira dividen tahun 2011 justru harus lebih besar dari tahun 2010," ujarnya.
Sebagaiman diketahui pemerintah akan mengurangi target dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 3 triliun pada 2011. Bagian pemerintah atas laba BUMN yang sebelumnya ditargetkan Rp 29,5 triliun (APBN P 2010) diturunkan menjadi Rp 26,5 triliun (RAPBN 2011)
Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, pengurangan tersebut sudah sesuai dengan rencana awal. Tujuannya, yakni untuk meningkatkan kemampuan BUMN dalam mengembangkan industrinya. Bagaimana BUMN mampu melakukan ekspansi modal yang dimiliki. "Pengurangan itu sengaja kita lakukan, ini diutamakan untuk mengembangkan BUMN itu sendiri, " ujarnya di sela-sela kunjungan kerja panen raya, Indramayu, Jumat (20/8).