REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Uang lusuh di Gorontalo yang terdapat dalam kas titipan periode triwulan kedua 2010 (April-Juni) tersedia dalam jumlah cukup besar mencapai Rp 5,76 miliar, demikian menurut catatan Bank Indonesia setempat. Pecahan yang memiliki tingkat kelusuhan tertinggi adalah Rp 1.000, yang jumlahnya mencapai 305 ribu lembar, ungkap Deputi pemimpin BI Gorontalo, Dudung C Setyadi, Jumat.
Sedang uang kertas dengan tingkat kelusuhan tertinggi kedua, adalah pecahan Rp 5.000 sebanyak 90 ribu lembar. Secara keseluruhan, uang layak edar yang tersedia pada kas titipan Gorontalo tercatat Rp 61,99 miliar.
"Uang dimaksud terdiri atas Rp 56,24 miliar untuk uang kertas dan Rp 60 juta untuk uang logam," ujarnya.
Menurut Dudung, dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan penggunaan uang kartal oleh masyarakat dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan maraknya aktivitas ekonomi dan juga dipengaruhi oleh penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara serentak di tiga kabupaten yaitu Bone-Bolango, Gorontalo, dan Pohuwato, beberapa waktu lalu.
"Periode liburan sekolah dan tahun baru ajaran sekolah, juga turut meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal," katanya.