REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bank Indonesia (BI) mengimbau para pedagang di Pasar Gede Surakarta agar menukarkan uang yang lusuh kepada petugas BI melalui kegiatan kas keliling. "Tadi saya sempat cek uang di dalam pasar, ternyata kondisi masih bagus-bagus. Kalau yang di luar (pedagang di luar pasar, Red) sebagian sudah lusuh," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto di Solo, Selasa (20/3).
Terkait temuan uang lusuh tersebut, pihaknya meminta agar petugas kasir segera menindaklanjutinya dengan mengganti uang baru. "Tujuannya agar yang beredar ini di angka (kualitas uang, Red) 9 atau 10. Kalau tadi masih di level 6. Harapan kami agar uang yang beredar di masyarakat ini benar-benar layak edar," katanya.
Ia mengatakan langkah tersebut merupakan bentuk program clean money policy. Artinya uang yang tidak layak edar diganti dengan yang baru.
Menurut dia, sejauh ini animo masyarakat terkait langkah tersebut cukup baik. Bahkan, setiap pemberangkatan kas keliling dengan membawa modal kerja Rp 300 juta selalu habis tertukar. "Ini tidak hanya kami lakukan di Pasar Gede tetapi juga pasar lain, tepatnya ada 24 pasar tradisional yang kami datangi untuk kas keliling ini," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang ayam, Tatik, mengatakan sudah mengetahui adanya kas keliling tersebut. Meski demikian, ia belum pernah menukarkannya. "Karena memang saya belum pernah dapat uang rusak, sampai saat ini masih bagus-bagus," katanya.