REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali merapatkan barisan. Kali ini PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Keduanya sepakat bekerja sama dalam hal pengadaan satelit.
Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah mengungkapkan kerja sama ini baru memasuki tahap awal. Kedua belah pihak berencana akan membangun satelit yang saat ini posisinya masih diisi satelit Palapa C2. Adapun letak satelit tersebut berada pada posisi 150,5 derajat bujur timur (BT).
"Sekarang diisi Palapa C2. Kita (Telkom dan Indosat) mau bangun bersama. Tapi, ini baru slot-nya dulu," kata Rindaldi kepada wartawan di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Rabu (19/8).
Setelah penandatanganan ini, lanjutnya, Telkom dan Indosat baru akan membicarakan proyek kerja sama ini lebih mendalam. Termasuk diantaranya, masalah nilai investasi pembangunan satelit dan perencanaan kerja sama lainnya.
"Setelah ini akan ada tim dari dua belah pihak. Misalnya, untuk menentukan planning (perencanaan), tekhnis dan baru harga (satelit)," terang Rinaldi.
Ia mengutarakan untuk mengetahui berapa harga satelit yang akan dibangun, itu perlu dikaji terlebih dahulu. Rinaldi menyebutkan salah satunya, yaitu berapa banyak jumlah transpondernya. Saat ini, ujarnya, berapa banyak jumlah transponder belum diketahui. "Jadi, tergantung berapa transponder. Sekarang belum".
Rinaldi menuturkan dengan adanya kerja sama ini berarti Telkom akan mengurangi belanja modal atau capital expenditure-nya.