Ahad 15 Aug 2010 01:06 WIB

Suzuki Imbau Bentuk Investigasi Bersama Kerusakan Mobil

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA--Polemik seputar banyaknya kendaraan yang mengalami kerusakan pada pompa bensin (fuel pump)  terus bergulir akhir-akhir ini.. Sebagian menuding hal tersebut karena masalah kualitas bahan bakar yang buruk. Ada pula yang mengatakan masalahnya ada pada pompa bensin dan perilaku pengguna kendaraan yang mencampur bahan bakar.

Mengenai masalah ini, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Endro Nugroho menganjurkan agar semua pihak duduk bersama dan melakukan investigasi bersama. ‘’ Saat ini, semuanya masih jalan sendiri-sendiri. Harusnya, semua duduk bersama. Pertamina, ATPM (agen tunggal pemegang merek), juga ada unsur dari konsumen yang bisa diwakilkan oleh YLKI (yayasan lembaga konsumen Indonesia). Untuk sampel dapat diambil dari mana saja. Tapi, apapun hasilnya harus legowo,’’ ujarnya.

Meskipun menyarankan itu, Suzuki mengaku telah melakukan berbagai respon terhadap masalah ini. Pertama, melakukan investigasi sendiri ke laboratorium independen yang ada di Indonesia. dengan begitu, ada hasil jelas yang dapat dijadikan acuan dalam bertindak. ‘’Masih dalam proses, sehingga kami belum dapat jawaban hasil dari laboratorium. Mungkin karena merek lain juga menggunakan laboratorium itu,’’ ujar Endro, di Jakarta, 13 Agustus..

Langkah kedua, ia sudah menginstruksikan, khususnya ke jaringan bengkel Suzuki, untuk menindaklanjuti jika ada konsumen yang mengalami masalah pada pompa bensinnya. Tindak lanjut yang dimaksud antara lain langsung mengecek dan memperbaiki kendaraan yang memiliki indikasi kerusakan pada pompa bensin serta menyediakan suku cadang terkait.

Masalahnya, tidak semua konsumen mengerti mengenai mobil dan teknisnya. Apalagi, masih ada kerancuan dalam hal pergantian pompa bensin. ‘’Pergantian pompa bensin bisa jadi dua hal. Bisa karena terkait dengan masalah ini, bisa juga karena memang sudah waktunya untuk diganti. Nah, hal ini yang belum terdeteksi,’’ papar Endro.

Endro mengatakan, masih belum jelasnya akar masalah membuat Suzuki belum bisa memberikan pergantian suku cadang pompa secara gratis. ‘’Kalau ternyata kerusakan ditimbulkan karena kualitas bahan bakar yang buruk, maka kita akan minta ganti ke Pertamina. Tapi kalau memang fuel pump-nya yang bermasalah, kita akan minta tanggung jawab ke manufaktur,’’ ungkapnya.

Ketiga, lanjutnya, Suzuki juga telah mengajak Gaikindo (gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia) untuk mengambil sikap dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. ‘’Saya cukup bangga karena semua anggota Gaikindo kompak dalam masalah ini. Karena memang kejadian ini dialami oleh hampir semua merek,’’ ujarnya.

Endro pun belum bisa memberikan kepastian berapa jumlah kendaraan Suzuki yang mengalami kerusakan pompa bensin. Begitu pula dengan Gaikindo. Organisasi yang menaungi industri otomotif di Tanah Air itu baru sebatas mengeluarkan data mengenai bagaimana cara untuk melihat apakah kerusakan karena kualitas bahan bakar atau memang karena masalah pada pompa bensinnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement