REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang rupiah akan mengefektifkan kinerja Bank Indonesia (BI). Pasalnya, langkah BI akan lebih mudah dalam mengontrol perederan rupiah atau mengontrol operasi moneter.
Demikian disampaikan Pengamat Ekonomi, Fahrial Anwar ketika dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (6/8). ''Redenominasi ini akan membuat kerja BI lebih efektif, terutama dalam operasi moneternya. Sekarang ini nilai rupiah tidak karuan seperti sampah karena angkanya yang besar. Dengan adanya penyederhanaan ini, maka transaksi angka lebih sedikit tetapi nilainya tetap sama,'' jelasnya.
Selain itu, Fahrial juga mengutarakan, redenominasi rupiah akan mengurangi biaya BI ketika menyetak uang. Hal ini karena BI tidak perlu menyetak uang hingga triliunan rupiah. Nantinya, kata Fahrial, BI juga tidak perlu menyetak uang hingga harus diangkut dengan banyak box (penyimpanan uang), tapi cukup dengan karung saja.
''Jadi, saya menyambut positif langkah redenominasi rupiah ini. Menurut saya langkah ini harus didukung. Pemerintah dan BI harus saling menyambut tangan satu sama lain,'' cetus Fahrial.