Kamis 05 Aug 2010 04:42 WIB

Pedagang Pasar Tolak Redenominasi

Rep: shally pristine/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pedagang pasar tradisional keberatan bila pemerintah memberlakukan kebijakan redenominasi rupiah. Alasannya, sistem penetapan harga di pasar tradisional yang dinamis dan tidak ada harga tertulis akan menyulitkan penetapan harga acuan ketika berdagang.

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran, mengatakan, isu pemberlakuan redenominasi ini telah menyebarkan ketakutan di kalangan anggotanya. "Kalau pasar modern kan beda, mereka ada bandrol sementara di pasar tradisional tidak ada," katanya ketika dihubungi, Rabu (4/8).

Menurut Ngadiran, redenominasi akan mengubah pola tawar menawar di pasar. Terlebih, di masa transisi akan terjadi percampuran antara mata uang yang sudah diredenominasi dengan yang belum. Dia memandang, kondisi demikian akan menyulitkan pedagang pasar tradisional yang tidak mengenal sistem bandrol atau label harga.

Ngadiran melanjutkan, lebih baik pemerintah mengalokasikan dana yang dianggarkan bagi kebijakan redenominasi ini untuk menciptakan lapangan kerja baru. Bila lapangan kerja tercipta, perekonomian akan membaik dan nilai rupiah akan menguat dengan sendirinya. "Kebijakan ini rumit sekali," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement