Selasa 03 Aug 2010 21:10 WIB

Setelah Tembus 80 Dolar, Harga Minyak di Asia Kembali Naik Tipis

Pipa Kilang Minyak (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Pipa Kilang Minyak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Harga minyak naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa (2/8), di atas 80 dolar karena pedagang terangkat oleh kenaikan sentimen pasar, para analis mengatakan. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, naik 16 sen menjadi 81,50 dolar AS per barel setelah melewati angka 80 dolar dalam perdagangan di AS, Senin.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September merangkak 16 sen menjadi 80,98 dolar. Pedagang bersorak, setelah harga minyak akhirnya menembus harga bandel, 80 dollar, pada akhir Senin, kata Clarence Chu, seorang pedagang minyak dengan Hudson Capital Energy di Singapura.

"80 dolar adalah tingkat resistensi yang kuat. Cara kami menerobos 80, itu menampakan sentimen pasar sedikit naik ke atas (bullish)," katanya kepada AFP. Chu mengatakan bahwa tingkat harga 80 dolar sekarang akan mendorong harga minyak. "Umumnya, jika kita menerobos tingkat resistensi yang kuat, tingkat itu akan menjadi tingkat pendukung," tambah Chu.

Harga minyak melanjutkan rally mereka dari Senin, karena Wall Street melonjak menyusul berita bahwa sektor manufaktur AS mengalami ekspansi untuk ke-12 bulan berturut-turut pada Juli. Institute of Supply Management (ISM) mengatakan, indeks manufaktur Juli turun menjadi 55,5 poin dari 56,2 persen pada Juni, tapi ini jauh di atas perkiraan pasar 54,2 persen. Pembacaan di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur berkembang.

Namun, Chu memperingatkan bahwa jumlah persediaan mingguan minyak mentah AS yang diterbitkan oleh Administrasi Informasi Energi (EIA) memiliki potensi untuk menggelincirkan kenaikan panjang (rally)baru-baru ini. "Seluruh mata tertuju pada angka EIA, yang bisa mengubah permainan," kata dia.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement