REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertanian, Suswono, mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing dengan tren kenaikan harga daging sapi menjelang bulan Ramadhan. Mentan memastikan, tren kenaikan harga daging sapi saat ini adalah ulah tengkulak yang memiliki jaringan nasional.
''Karena pasokan aman, daging sapi untuk kebutuhan puasa dan lebaran sangat berlimpah,'' ujar Suswono di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (30/7).
Menurut Mentan, tren kenaikan harga daging sapi hampir sama dengan kenaikan harga cabe dan beras beberapa waktu terakhir. Dari segi pasokan dan permintaan, cabe dan beras tidak ada masalah sama sekali. Begitu pun dengan pasokan dan permintaan daging sapi saat ini. ''Jadi sudah jelas kenaikan harga daging juga kerjaan tengkulak. Janggal kalau dilihat dari sisi hukum pasar (supply and demand),'' jelasnya.
Kejanggalan lain yang terdapat pada fenomena kenaikan harga daging sapi adalah harga sapi potong yang justru anjlok. Asosiasi peternak sapi dalam negeri, kata Suswono, mengeluhkan sulitnya menjual sapi ke pasar dengan harga yang bagus. Namun karena peternak membutuhkan uang untuk keperluan usaha dan konsumsi rumah tangganya, sapi pun dijual dengan harga rendah.
Dalam kondisi normal, harga daging sapi berbanding lurus dengan harga sapi potong di tingkat peternak. ''Nah ini //kan// aneh, peternak susah menjual sapi potong dengan harga yang bagus, tapi di saat yang sama harga daging sapi justru naik,'' ungkapnya.