Sabtu 31 Jul 2010 02:50 WIB

Mentan: Kenaikan Harga Cabai Ulah Tengkulak

Rep: EH Ismail/ Red: Budi Raharjo
Komoditas cabe
Foto: Antara
Komoditas cabe

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah akhirnya buka suara soal penyebab kenaikan harga cabai akhir-akhir ini. Naiknya harga bahan pangan sumber rasa pedas tersebut ternyata bukan disebabkan kekurangan suplai atau melonjaknya permintaan pasar.

''Itu kerjaan tengkulak, masyarakat juga terkena panic buying,'' ujar Menteri Pertanian, Suswono, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (30/7).

Seperti ramai diberitakan media, harga cabai terus melonjak naik sampai menembus Rp 60 ribu per kilogram menjelang dan memasuki bulan Juli 2010. Pemerintah sempat dibuat bingung dengan fenomena kenaikan harga cabai yang luar biasa tersebut.

Alasannya, hukum ekonomi mengenai harga barang sangat ditentukan oleh suplai dan permintaan pasar. Namun saat kenaikan harga cabai terjadi, suplai dan permintaan pasar tidak menunjukkan statistik yang luar biasa. Pasokan cabai ke pasar-pasar tradisional lebih dari cukup. Begitupun permintaan konsumen juga biasa-biasa saja. ''Jadi kesimpulannya ini hanya ulah para tengkulak saja yang memanfaatkan situasi,'' tuding Suswono.

Situasi yang dimaksudkan Suswono adalah keputusan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) mulai 1 Juli 2010, momentum menjelang bulan Ramahan, serta isu kenaikan TDL akan diikuti kenaikan BBM. Dikatakan, sebenarnya ulah para tengkulak mencari untung dengan menaikkan harga cabai bisa tidak terjadi kalau masyarakat juga tidak bertindak panik.

Kepanikan terjadi lantaran berembus isu kalau cabai susah didapat di pasar. Tengkulak memainkan isu jika pasokan cabai dari petani tersendat atau berkurang drastis karena cuaca buruk dan faktor-faktor perubahan iklim. ''Padahal sesungguhnya itu tidak betul,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement