Jumat 30 Jul 2010 20:20 WIB

Bank DKI Raih Laba Rp 166 M

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kerja keras jajaran Bank DKI Jakarta membuahkan hasil. Pada semester I tahun 2010, bank pelat merah ini mampu meraup laba sebelum pajak sebesar Rp 166 miliar atau naik 5,73 persen dibandingkan periode Juni 2009 sebesar Rp 157 miliar.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama yang juga sebagai Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo, secara keseluruhan, aset Bank DKI meningkat dari Rp 14,42 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp 16,2 triliun pada Juni 2010 ini atau tumbuh 14,19 persen. Sedangkan dari sisi pertumbuhan kredit, juga mengalami peningkatan. Sampai dengan Juni 2010 pemberian kredit Bank DKI mencapai Rp 7,3 triliun, tumbuh 8,47 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 6,7 triliun.

Meski pertumbuhan kredit meningkat, namun Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami penurunan dari 57,31 persen menjadi 52,21 persen. ”Ini dikarenakan pertumbuhan DPK Bank DKI yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit. Di bidang perkreditan, kami sedang melakukan penyempurnaan-penyempurnaan di segala lini baik dari sisi kebijakan, Standard Operating Procedure (SOP), SDM hingga melakukan re-target market kepada debitur yang lebih sehat untuk menunjang pertumbuhan berkualitas,''  jelas Mulyatno, Jumat (30/7).

Disebutkan Mulyatno, pertumbuhan DPK (Dana Pihak ketiga) Bank DKI mengalami peningkatan sebesar 19,16 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 11,7 triliun menjadi Rp 13,9 triliun. Pertumbuhan terbesar berasal dari peningkatan giro yang tumbuh sebesar 48,33 persen, dari Rp 4,2 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 6,2 triliun di Juni 2010.

Untuk tabungan, kata Mulyatno, naik dari Rp 1,8 triliun pada Juni 2009 menjadi Rp. 2,1 triliun pada Juni 2010 atau tumbuh 15,43 persen.  Sedangkan untuk simpanan berjangka mengalami penurunan sebesar 1,42 persen dari Rp 5,6 triliun menjadi Rp 5,5 triliun. ''Komposisi DPK Bank DKI akan terus diseimbangkan dengan memperbesar dana murah yang berasal dari giro dan tabungan,'' jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement