REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dirut Bank Mutiara Maryono mengatakan, meski belum dipastikan waktunya untuk dijual oleh pemerintah, sejumlah investor asing sudah menyatakan minat untuk membeli bank yang dahulu bernama Bank Century itu.
"Kita sudah 'exercise' rencana penjualan dan banyak yang berminat, kebanyakan asing," kata Maryono di Jakarta, Rabu. Sesuai undang-undang, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diberi waktu tiga tahun untuk menyehatkan bank yang diselamatkannya seperti Bank Mutiara dan kemudian menjualnya.
"Tetapi setelah tiga tahun ada opsi tambahan waktu dua tahun lagi sebelum pemerintah menjualnya," kata Maryono.
Pemerintah melalui LPS pada November 2008 memberikan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun untuk menyelamatkan bank itu. Maryono menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir Bank Mutiara tidak akan laku karena bisnis bank di Indonesia sangat dicari oleh investor, terutama asing. "Kita belum tahu apakah nanti akan dijual melalui bursa atau dengan 'block sale'. Nanti akan ada konsultan yang akan menghitungnya," katanya.
Yang jelas, lanjutnya, pemerintah kali ini harus hati-hati agar investor yang akan membeli Bank Mutiara haruslah pembeli dengan kapasitas yang baik bukan seperti investor asing yang membeli Bank Century. Setelah sekitar dua tahun dipegang oleh manajemen baru Bank Mutiara kembali pada keadaan sehat pada semester pertama tahun ini.
Kinerja modal, aset, manajemen, pendapatan dan likuitas pada Juni ini telah melewati batas yang ditetapkan Bank Indonesia (BI), sehingga tak lama lagi Mutiara akan keluar dari status bank yang dalam pengawasan bank sentral itu.
Maryono juga mengatakan akan menambah jumlah kantor cabang menjadi 100 buah pada 2012 dari 64 kantor yang ada saat ini. "Pada 2012 kita harus punya 100 cabang untuk proses transformasi kita menuju bank fokus," katanya.
Menurut dia, sebagai bank yang fokus pada ritel dan UKM bank itu juga akan membuka cabang di pasar-pasar seperti enam cabang yang telah ada di pasar seperti di Pasar Jebres Solo, Pasar Jatinegara, Mangga Dua, Pasar Baru dan di Medan. "Pembukaan kantor di pasar akan mendekatkan kami dengan nasabah potensial sesuai segmen kami," katanya.