REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juru Bicara Pertamina, Basuki Trikora Putra, menegaskan, hingga saat ini belum ada satu kasus ledakan gas yang disebabkan tabung gas. ''Kebocoran gas terjadi karena faktor aksesoris seperti selang, regulator, rubber seal dan spindle valve,'' katanya dalam pesan singkat kepada Republika, Ahad (25/7).
Basuki meneruskan, Pertamina sebagai penyedia gas elpiji di dalam negeri bertanggung jawab untuk jaminan suplai dan distribusinya ke seluruh Indonesia. Karenanya, kelanjutan konversi minyak tanah ke elpiji merupakan wewenang pemerintah sebagai pemilik program. ''Dalam pelaksanaannya, program ini telah menghemat subsidi Rp 17 triliun,'' katanya.
Sementara Ketua Tim Konversi Elpiji Pertamina, Kusnendar, mengatakan tahun ini tender pengadaan tabung gas tiga kilogram yang sudah dilaksanakan sebanyak sembilan juta paket. Dari jumlah itu, sebagian sudah didistribusikan ke masyarakat. ''Yang belum terkirim masih dicek ulang, termasuk oleh tim antar instansi terkait banyaknya insiden,'' katanya.