REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pertamina akan mempercepat penarikan tabung gas tiga kilogram yang diduga bermasalah. Namun, sejauh ini, program konversi minyak tanah tetap berjalan dan tidak dihentikan.
Demikian keterangan seorang sumber di Pertamina yang menolak disebutkan identitasnya. ''Pertamina akan mempercepat penarikan tabung yang dinilai rusak untuk masuk retester. Di retester ini tabung akan diuji ulang, bagian yang rusak (footring, valve) akan diganti, kalau bocor akan diperbaiki,'' ujarnya dalam pesan singkat yang diterima Republika, Ahad (25/7).
Menurut sumber tersebut, tidak semua kerusakan pada bagian tabung bisa diperbaiki karena bergantung jenisnya. Walau program konversi minyak tanah banyak mendapat sorotan akibat maraknya kerugian yang diderita masyarakat, Pertamina tetap melanjutkan program ini. ''Namun memang lebih lambat, karena harus memastikan dan lebih hati-hati terhadap kesiapan material dan isu sosial yang berkembang,'' jelasnya.
Sementara, Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian, I Putu Suryawirawan, mengatakan, masalah paling utama dalam program konversi minyak tanah adalah pengawasan terhadap kegiatan pengoplosan elpiji. ''Pada awal program konversi di mana harga elpiji kemasan tiga dan 12 kilogram masih sama, tingkat kecelakaan sangat kecil,'' ujarnya.