REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Dedi Mulyadi, mengatakan, saat ini prospek pertumbuhan industri yang cerah didukung kestabilan makropolitik dan ekonomi dalam negeri. Selain itu, Indonesia tetap dilirik investor asing karena termasuk negara yang perekonomiannya berhasil tumbuh positif tahun lalu. "Tapi, kenaikan TDL akan mengganggu momentum pertumbuhan industri yang sedang bagus-bagusnya," katanya kepada wartawan ketika ditemui, Senin (5/7).
Kenaikan TDL ini, kata Dedi, akan menekan pertumbuhan industri di kuartal III 2010. Walau demikian, dia belum menghitung seberapa besar tekanan kenaikan TDL terhadap pertumbuhan industri. "Kenaikan TDL memang akan mengganggu tapi industri akan tetap tumbuh dan mencapai puncak pertumbuhan tahun ini di kuartal III. Namun, pertumbuhan industri belum akan melampaui pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Kita perkirakan di 2012 (pertumbuhan) industri baru bisa melebihi pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Dedi memperkirakan, pertumbuhan industri di kuartal II akan lebih tinggi dari capaian kuartal I 2010. Jika pada kuartal I industri nasional tumbuh 4,01 persen, dia memproyeksikan di kuartal II berkisar 4,5-5,0 persen. Proyeksi ini terutama didukung pertumbuhan pesat industri alat angkut, makanan minuman (mamin), dan kertas serta barang cetakan. "Kalau alat angkut dan mamin saja kan sudah hampir 60 persen dari total industri. Kalau keduanya naik tinggi, ke keseluruhannya akan besar," ucapnya.