REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asosiasi Pengusaha Gula dan Tepung Terigu (Apegti) mendesak pemerintah menuntaskan penarikan rembesan gula rafinasi secepatnya. Ketua Umum Apegti, Natsir Mansyur, mengatakan jika pemerintah lamban menindak rembesan itu maka neraca gula kristal putih (GKP) yang ada bisa terganggu mengingat musim giling pada Juli-Agustus segera dimulai.
''Neraca GKP Mei 2010 masih ada 400 ribu ton, termasuk gula impor. Stok ini akan bertambah seiring masa giling sekitar 500 ribu ton. Maka stok gula di Agustus 900 ribu ton. Kalau gula rafinasi masih merembes, GKP bisa tidak laku,'' ujarnya mengingatkan ketika dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (2/7).
Karenanya, Natsir meminta pemerintah tidak mengeluarkan izin impor gula mentah agar stok GKP yang ada bisa dihabiskan terlebih dahulu. Selain itu, curah hujan yang masih tinggi tetap menjadi ancaman bagi neraca stok gula nasional. Terlebih, harga gula dunia yang fluktuatif menuntut perencanaan kebijakan perdagangan yang matang.
''Berarti kita perlu impor. Tapi pemerintah perlu merumuskan langkah yang tepat, jangan hanya adhoc,'' jelasnya.