Kamis 01 Jul 2010 04:13 WIB

Kenaikan Harga Pangan Ulah Jaringan Distributor

Rep: EH Ismail/ Red: Budi Raharjo
Bawang putih
Foto: Budi Afandi/Antara
Bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai, bawang, tomat, kentang, dan beras mengalami kenaikan cukup tajam. Padahal, dari aspek pasokan dan permintaan tidak ada kejadian luar biasa yang mampu memicu kenaikan harga.

Pengamat pertanian, Khudori, berpendapat fluktuasi harga tersebut sebenarnya hanya permainan para pelaku jaringan pemasaran pangan memanfaatkan situasi kekinian. Situasi kekinian yang dimaksudnya adalah buruknya cuaca atau perubahan iklim dan rencana penerapan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010. ''Penyebab yang paling memungkinkan adalah permainan para pelaku di tingkat distribusi atau pemasaran,'' ungkapnya kepada Republika, Rabu (30/6).

Dia melanjutkan, para pelaku pemasaran pangan dari mulai pengumpul (tengkulak) di tingkat desa, kabupaten, provinsi, sampai pedagang besar antar pulau atau pedagang antarprovinsi, tengah mengeksploitasi situasi kenaikan TDL untuk meraih keuntungan yang sangat besar. ''Soalnya pasokan nggak masalah, produksi juga nggak ada yang gagal panen. Tapi harga naik 75 sampai 100 persen, ini kan aneh,'' ujarnya.

Di antara dua situasi kekinian tersebut, kata Khudori, penyebab yang paling memungkinkan adalah rencana kenaikan TDL. Alasannya, kendala cuaca pada budi daya tanaman hortikultura sebenarnya sudah mampu diatasi dengan teknologi modern. Lagipula, jika memang karena cuaca, maka dampak terhadap harga tidak terlalu signifikan. ''Paling-paling naiknya lima sampai 10 persen. Sekarang beda, sudah aneh. Makanya saya berpendapat jaringan pemasaran memanfaatkan kenaikan TDL,'' tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement