REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) telah menyiapkan dana sekitar Rp 2,2 triliun guna membeli obligasi yang akan diterbitkan dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Telkom dan PLN. Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga, mengaku siap memborong obligasi tersebut.
''Kalau untuk obligasi PLN, kami siapkan sekitar Rp 1 triliun, sedangkan untuk Telkom kami menyiapkan Rp 1-1,2 triliun untuk membelinya,'' ungkapnya usai penandatanganan kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (21/6).
Oleh karena itu, Jamsostek siap menopang pembelian obligasi kedua BUMN tersebut dengan porsi sekitar 30 persen. Hotbonar mengakui, perseroan kini tengah mengubah strategi penempatan dan pengelolaan dana investasinya. Jika sebelumnya perseroan lebih memilih menyimpan dana dalam bentuk deposito, kini obligasi menjadi sasaran investasi. Hal itu lantaran, adanya penurunan tingkat suku bunga perbankan.
Pilihan pada obligasi karena bunga (kupon) yang ditawarkan cenderung lebih tinggi dibanding deposito. ''Secara relatif, obligasi menawarkan bunga dua digit, kalau deposito hanya satu digit,'' jelasnya.