Jumat 11 Jun 2010 03:17 WIB

Mengelola Dana Asing Harus Kredibel

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin sidang kabinet paripurna
Foto: Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin sidang kabinet paripurna

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya membangun kepercayaan dari negara-negara lain, khususnya yang berkaitan dengan anggaran. Presiden menilai pentingnya kredibilitas dari lembaga-lembaga dalam negeri yang mengelola dana hibah dari luar negeri.

Saat ini, kata Presiden, perlu dilakukan penguatan kelembagaan. ''Memang terus terang masyarakat dunia belum percaya benar kepada institusi-institusi di banyak negara berkembang termasuk di negeri kita, apakah institusi itu ketika dana dialirkan itu cukup kredibel, tidak ada penyimpangan, kasarnya tidak ada korupsi dan dijalankan,'' kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (10/6).

Indonesia baru saja menerima hibah dari Norwegia untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon. Dalam mengelola dana itu, kata Presiden, perlu diiringi dengan membangun kepercayaan. Presiden mengingatkan, saat ini kepercayaan dunia luar kepada Indonesia sedang meningkat.

Presiden mencontohkan, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh Nias merupakan lembaga yang cukup kredibel dalam mengelola dana bantuan. ''Kita berdiplomasi kepada dunia, anda tidak boleh memukul rata seluruh institusi seolah-olah tidak kredibel. Dengan demikian trust terbagun,'' serunya.

Presiden meminta agar semua lembaga dan institusi di dalam negeri bisa membangun kredibilitas. ''Pastikan semua institusi di dalam negeri itu kredibel, jangan ada toleransi terhadap penyimpangan, apakah itu government yang memiliki, apakah itu private,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement