REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Rencana pemberian bantuan langsung tunai (BLT) listrik dimungkinkan jika pemerintah menyetujuinya. Dirut PLN, Dahlan Iskan, menyatakan rencana pemberian subsidi melalui BLT listrik memang baru diwacanakan oleh PLN.
Mekanismenya, lanjut Dahlan, jika PLN mendapat subsidi sebesar Rp 55 triliun maka sebesar Rp 50 triliun jangan diberikan langsung ke PLN. ''Tapi kasihkan ke rakyat, nanti rakyat bayar listrik sesuai tarif keekonomian, jadi subsidinya langsung diberikan ke rakyat pelanggan listrik,'' jelasnya kepada Republika di Medan, Rabu (9/6).
Dahlan menambahkan, pemberian subsidi ini pada prinsipnya sesuai dengan teori dasar ekonomi di mana pemberian subsidi itu diberikan langsung kepada orang bukan kepada perusahaan. Menurutnya, pemberian BLT listrik ini tidak akan serumit BLT yang diberikan pemerintah sebelumnya. ''Kalau BLT sebelumnya lebih sulit karena didata dari RT dan RW,'' katanya.
Namun untuk BLT listrik, PLN sudah memiliki data nama-nama pelanggan sehingga secara teknis akan lebih gampang. ''Tetapi ini tergantung pemerintah juga,'' sergah Dahlan.