Kamis 10 Jun 2010 03:39 WIB

Petani Khawatirkan Mekanisme Subsidi Langsung

Rep: EH Ismail/ Red: Budi Raharjo
Petani
Petani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah sudah memutuskan untuk mengujicobakan pemberian subsidi langsung tunai pupuk kepada para petani. Ujicoba terbatas dilakukan untuk para petani di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Jika sebelumnya subsidi diberikan kepada pabrik-pabrik pupuk, maka mulai musim tanam padi September-Desember 2010, petani akan mendapatkan uang tunai pengganti pembelian pupuknya. Petani akan mencairkan uang pembelian pupuknya ke bank melalui rekening kelompok tani masing-masing.

Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Indonesia, Winarno Thohir, menyambut baik keinginan pemerintah untuk memberikan subsidi langsung pupuk kepada petani. Namun, dia memperkirakan, para petani bakal mengalami kesulitan teknologi untuk melakukan pencairan subsidi langsung tunai tersebut.

Alasannya, para petani Indonesia umumnya berpendidikan rendah yang kurang mengenal sistem transaksi perbankan. ''Ini beda dengan pemberian BLT (BBM), saya rasa nanti petani kesulitan transaksi di perbankannya,'' ujar Winarno kepada Republika, Rabu (9/6).

Menurut Winarno, kerumitan bertransaksi di perbankan sebenarnya merupakan lanjutan dari prosedur pencairan subsidi langsung. Dia menuturkan, petani baru bisa memperoleh uang tunai subsidi setelah lebih dulu membeli pupuk di pasaran. Kuitansi pembelian pupuk petani itulah yang bisa ditukarkan dengan uang tunai di bank melalui rekening kelompok tani.

Menurut Winarno, jalur transaksi yang terlalu panjang membuat petani harus memahami secara seksama prosedur pencairan subsidi. ''Nah, kendala bisa terjadi kalau petaninya ini nggak mengerti perbankan,'' ujarnya mengingatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement