Jumat 04 Jun 2010 23:30 WIB

Minyak di Perdagangan Asia Anjlok Meski Tetap di Atas 74 Dolar

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Harga minyak mengalami kemunduran di perdagangan Asia, Jumat (4/6). Penurunan itu menghentikan rally kenaikan di New York ketika kalangan investor bersiap melihat laporan pekerjaan utama AS, kata para analis.

Kontrak utama minyak mentah jenis "light sweet crude" di New York untuk pengiriman Juli, menyusut 31 sen menjadi 74,30 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Juli turun 16 sen menjadi 75,25 dolar.

Harga minyak, Kamis, naik setelah laporan persediaan minyak sepekan dari Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan penurunan persediaan bensin yang lebih besar dari perkiraan. Kondisi itu menunjukkan menguatnya permintaan.

Persediaan minyak mentah juga turun sesuai dengan harapan. Para analis mengatakan kalangan investor bertahan di luar untuk mengantisipasi penciptaan lapangan kerja dan angka pengangguran dari Departemen Tenaga Kerja yang harusnya keluar Jumat lalu.

"Pergerakan yang kami miliki atas harga minyak saat ini cukup sederhana, setelah kami melihat keuntungan tadi malam," kata David Moore, analis komoditi di Commonwealth Bank of Australia. "Secara umum, kalangan investor mungkin duduk menunggu laporan gaji dan pekerjaan di AS malam ini," katanya kepada AFP.

Departemen Tenaga Kerja bermaksud mengeluarkan data lapangan kerja, Jumat, dan kebanyakan analis berharap dapat melihat 500.000 pekerjaan nonpertanian yang diciptakan bulan lalu, naik dari 290.000 pada bulan April. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 9,8 persen dari 9,9 persen pada bulan April.

sumber : Ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement