Sabtu 29 May 2010 01:36 WIB

Agus Supriyanto Pejabat Badan Kebijakan Fiskal

Rep: teguh Firmansyah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo akhirnya menunjuk Agus Supriyanto sebagai pengganti sementara (Pgs) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan. Staff ahli menteri keuangan itu menggantikan Anggito Abimanyu yang sebelumnya mengundurkan diri.

"Betul, Pgs, kepala BKF adalah pak Agus Supriyanto," ujar Sekretaris Jenderal Kementrian Keuangan, Mulia P Nasuiton, kepada Republika, Jumat (28/5).

Kabiro Humas Kementrian Keuangan Harry Z Soeratin menjelaskan posisi Agus Supriyanto bersifat sementara sampai ditunjuk pengganti yang definitif. Agus, kata Harry, selama ini menduduki posisi sebagai staff ahli menteri keuangan bidang hubungan luar negeri. Soal status kepangkatannya, Agus sudah eselon I. "Dia sudah eselon I," jelas Harry.

Penunjukan pengganti sementara ini merupakan kewenangan dari Menteri Keuangan. Sebagaimana diketahui menteri Keuangan Agus DW Martowardojo berjanji untuk menunjuknya pada pekan ini. Sementara pengganti definitif Kepala BKF, Agus DW Martowardojo mengatakan membutuhkan waktu selama satu bulan. Penunjuan membutuhkan waktu lama karena kepala BKF harus mempunyai kriteria khusus.

"Kepala BKF sangat strategis. Karena kementrian keuangan membutuhkan orang yang memiliki kemampuan dalam menetapkan suatu kebijakan penting. Tidak hanya itu, orang tersebut juga mengerti bagaimana berhubungan dengan parlemen," terang Agus beberapa waktu lalu.

Menurut Harry meski Agus status yang Pgs, bukan berarti dia tidak bisa mengambil kebijakan. Beberapa kebijakan strategis tetap dapat diambil setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. "sama bisa mengambil kebijakan," terangnya.

Secara terpisah mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu menyambut positif penunjukan Agus Supriyanto. Bahkan, kata Anggito, Agus termasuk salah satu calon nominasi Kepala Badan Kebijakan Fiskal definitif. "Saya rasa dia termasuk salah satu nominasi," terangnya.

Menurut dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, Agus memiliki pengalaman yang cukup mumpuni. Selain sebagai staf ahli Menteri Keuangan, dia juga pernah menjabat di Menko Perekonomian dan di World bank (Bank Dunia). Saat di Bank Dunia, Agus menduduki posisi senior assistance. "Dari pengalamannya, saya rasa dia dapat melanjutkan reformasi yang sudah dicanangkan oleh BKF," tutur Anggito.

Namun karena posisinya belum definif, ada tugas penting selama satu bulan kedepan yang harus diprioritas. Beberapa tugas itu yakni membantu Menteri Keuangan untuk menyelesaikan rancangan ataupun APBN 2011. Kemudian melihat kembali posisi APBN P 2010 apakah sudah cukup memadai. "Bagaimana BKF bisa memamparkan Managemen resiko fiskal pada APBN ini," jelas Anggito.

Anggito sendiri sebelumnya secara resmi mengundurkan diri tertanggal Senin (24/5). Dia mundur setelah harga diri serta sikap profesionalitasnya terusik. Padahal Anggito sudah menandatangi pakta integritas yang ditawarkan dari Istana sebagai Wakil Menteri Keuangan. Namun pada kenyataaanya selama enam bulan menunggu dia tidak kunjung diangkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement