REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Produksi batu bara perusahaan tambang raksasa, PT Adaro Indonesia, tahun ini diperkirakan naik hingga sepuluh persen. Presiden Direktur PT Adaro Indonesia, Boy Garibaldi Thohir, menyatakan tahun lalu produksi batu bara Adaro sekitar 40,3 juta ton.
''Kenaikannya tahun ini sekitar sepuluh persen atau 4,5 juta ton, dan sejauh ini kita on the right track untuk bisa mencapai 45 juta ton,'' kata Boy di sela-sela acara 'Tambang Award' di Jakarta, Selasa (25/5) malam. ''So far so good meski memang ada hujan, tapi kita yakin kapasitas harian tercapai 150 ribu ton.''
Menurut Boy, secara bertahap Adaro memenuhi pasokan dan kebutuhan di mana setiap tahunnya bisa menjual 45,5 juta ton batu bara. ''Bisa jual sampai 45,5 juta ton, ini karena terkadang anak perusahaan Adaro ada juga yang beli batu bara untuk dijual lagi,'' jelasnya.
Boy menambahkan, dari total produksi Adaro, 26 persen dialokasikan untuk konsumsi domestik. ''Tapi 26 persen itu mencerminkan hampir 11 juta ton, hampir ke semua lini seperti PLN, IPP dan industri,'' katanya.
Namun, diakui Boy, PLN menjadi konsumer terbesar dengan mengonsumsi sekitar 70 sampai dengan 80 persen alokasi domestik batu bara Adaro. Dia mengakui saat ini pasar batu bara di Tanaha Air maupun dunia sedang bangkit. ''Tapi di satu sisi kita dapat kompetitor dari Afrika Selatan dan Kolombia,'' sergahnya.