REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah terus mewaspadai krisis yang terjadi di sejumlah negara di Eropa. Krisis itu dinilai masih menekan pasar diseluruh dunia termasuk di Indonesia.
''Kita harus tetap mewaspadai apa yang terjadi di Eropa, termasuk di dalamnya apa yang terjadi di Yunani,'' ujar Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, di Jakarta, Jumat (21/5).
Pemerintah, kata Hatta, tentu tidak akan mencampuri langkah moneter yang ditempuh Bank Indonesia untuk mengantisipasinya. Pasalnya, BI memang sudah bertugas menjaga pasar tetap stabil. Namun, menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat. Hal itu terlihat dari meningkatnya dividen yang diperoleh sehingga menunjukan situasi yang cukup sehat di sisi emiten di pasar modal.
Tekanan yang diakibatkan oleh krisis Eropa, dinilai Hatta, juga belum membuat capital outflow (pelarian modal keluar) yang berlebihan dipasar modal. ''Yield-nya masih cukup baik,'' ujarnya yakin.
Hatta menampik, merosotnya harga saham dan melemahnya rupiah karena masalah politik seperti mundurnya mantan menteri keuangan, Sri Mulyani Indrawati atau Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Anggito Abimanyu. ''Ini murni karena masalah Eropa,'' tegasnya.