Rabu 01 Jun 2022 18:08 WIB

Mentan Pastikan Keamanan Pasokan Bahan Baku Pupuk NPK

Bahan baku pupuk seperti phospat dan kalium tidak dapat diproduksi di dalam negeri.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menggunakan alat berat untuk memindahkan tumpukan pupuk di pabrik (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pekerja menggunakan alat berat untuk memindahkan tumpukan pupuk di pabrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mengamankan pasokan bahan baku pupuk dalam negeri. Hal tersebut dilakukan demi menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah dampak perang Rusia dengan Ukraina.

“Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini juga nantinya berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional,” kata Syahrul dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/6/2022). 

Baca Juga

Syahrul menjelaskan bahwa kebutuhan bahan baku NPK yaitu phospate sudah diamankan dengan adanya kerja sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan perusahaan asal Yordania yaitu Jordan Phospate Mines Co. Plc (JPMC). Kerja sama tersebut terkait stabilisasi pasokan phosphate atau bahan baku pupuk untuk Indonesia. 

Kesepakatan tersebut dilakukan saat Syahrul melakukan kunjungan kerja ke Vienna Austria bertepatan dengan acara IFA Annual Conference. Konferensi tersebut diikuti oleh banyak industri pupuk dunia. 

Syahrul mengungkapkan bahan baku pupuk seperti phospat, maupun kalium (KCl) merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Hal tersebut dikarenakan kedua jenis bahan baku pupuk ini merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri. 

“Salah sayu pemasok besar bahan baku tersebut adalah Rusia yang saat ini sedang perang dengan Ukraina dan menyatakan untuk moratorium ekspor,” ungkap Syahrul. 

Syahrul berharap kerjasama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia yang dilakukan antara Pupuk Indonesia dengan JPMC dapat mengamankan ketersediaan bahan baku pupuk dalam negeri. Selain itu juga memenuhi kebutuhan pupuk nasional di tengah ketidakpastian global sebagai dampak dari perang Rusia dengan Ukraina.

Hasil pertemuan tersebut juga melahirkan kerjasama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, dan Chairman JPMC Mohammad Thneibat serta disaksikan oleh Menteri Pertanian SYL dan Dirjen Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil di Vienna, Austria, Selasa (31/5/2022).

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengapesiasi atas dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku ini. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri,” kara Bakir. 

Kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis. Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan phosphate dari JPMC kepada Pupuk Indonesia untuk menstabilkan pasokan pupuk dan memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Lalu kedua yakni program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati untuk menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia. Ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerjasama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement