Selasa 09 Dec 2025 15:15 WIB

PLN Ungkap Progress Pemulihan Listrik Aceh Pascabencana

Pemulihan terkendala kerusakan transmisi dan akses medan yang sulit.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Gita Amanda
Jaringan listrik PLN telah 100 persen normal kembali pascabanjir, PLN melakukan asesmen menyeluruh guna memastikan keamanan jaringan listrik.
Foto: PLN
Jaringan listrik PLN telah 100 persen normal kembali pascabanjir, PLN melakukan asesmen menyeluruh guna memastikan keamanan jaringan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan perkembangan pemulihan listrik di Aceh yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Ia melaporkan langsung dari Banda Aceh bersama jajaran direksi dan tim Unit Induk Wilayah Aceh. Kondisi jaringan yang rusak parah membuat sejumlah wilayah masih mengalami pemadaman bergilir.

Darmawan memaparkan kerusakan terbesar terjadi pada jalur transmisi Bireuen–Arun. Enam tower roboh setelah luapan sungai menghanyutkan jaringan utama yang menyalurkan listrik ke Banda Aceh. Arus dari pembangkit Arun ke ibu kota provinsi terhenti sehingga sistem Aceh mengalami defisit pasokan.

Baca Juga

“Pertama, kami ingin menyampaikan kondisi sistem kelistrikan di Aceh. Setelah adanya bencana banjir bandang dan juga tanah longsor, maka ada kerusakan yang sangat masif di sistem kelistrikan Aceh,” kata Dirut PLN, Selasa (9/12/2025).

Ia melanjutkan, beberapa tower roboh karena sungai mengalami pelebaran, dari yang lebarnya 80 meter menjadi sekitar 300 sampai 400 meter. Tower-tower PLN terbawa banjir bandang dan kabelnya juga hilang.

Menurut Darmawan, perbaikan tower dilakukan dengan dukungan logistik udara karena banyak lokasi tidak dapat ditembus kendaraan. PLN mengangkut material perbaikan menggunakan helikopter di medan yang masih rawan longsor. Bahan logistik tambahan seperti kabel dan peralatan penarik kabel juga dikirim melalui Hercules menuju Banda Aceh, dilanjutkan dengan truk dan helikopter TNI sebelum diturunkan ke titik-titik perbaikan.

PLN melanjutkan restorasi jaringan di lintasan Bireuen–Takengon dan jalur menuju Bener Meriah yang turut mengalami ambruknya tower. Upaya pemulihan dilakukan bertahap agar pasokan dapat kembali stabil. Proses sinkronisasi sistem dilakukan hati-hati karena aliran dari Arun ke Banda Aceh sempat mengalami ketidakstabilan teknis saat pengujian.

Darmawan menyinggung informasi teknis yang tidak akurat yang sebelumnya disampaikan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. “Untuk itu, saya memahami betul kekecewaan dan kesulitan masyarakat. Tidak ada alasan apa pun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini. Sekali lagi, saya mohon maaf dan memastikan bahwa kami terus bekerja penuh untuk memulihkan sistem kelistrikan di Aceh,” ujar Dirut PLN.

Tantangan bertambah karena transmisi Langsa–Pangkalan Brandan juga terputus sehingga Aceh terisolasi dari backbone Sumatera. PLN mengupayakan jalur tersebut dapat dipulihkan hingga akhir pekan. Pemulihan empat kabupaten yang sebelumnya gelap gulita, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues, telah memasuki tahap lanjutan, meski banyak daerah sekitar masih terisolasi.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan dukungan pemerintah atas langkah pemulihan yang tengah dilakukan. Ia menilai percepatan harus dilakukan menyeluruh karena kerusakan di lapangan jauh lebih kompleks dibanding estimasi awal. “Kami pemerintah akan terus fokus, akan terus berupaya, akan secara totalitas mempergunakan semua sumber-sumber kekuatan negara dalam rangka percepatan pemulihan di sektor energi yang ada khususnya di Provinsi Aceh,” ujar Bahlil.

Pemerintah dan PLN memastikan percepatan pemulihan tetap berlangsung di seluruh titik perbaikan. Tim teknis terus bergerak di jalur rawan serta mempercepat penyambungan jaringan agar aktivitas masyarakat di Aceh dapat kembali pulih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement