REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT - Komisi IV DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) Reses di Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Kegiatan ini merupakan hari kedua rangkaian reses, yang hari sebelumnya dilakukan kunjungan di Kabupaten Sorong.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Kabupaten Raja Ampat merupakan wilayah kepulauan dengan sekitar 2.009 pulau, namun hanya sekitar 76 pulau yang berpenghuni, sementara sisanya masih belum berpenduduk.
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan inseminasi buatan (IB) dua ekor sapi betina, yang disaksikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI beserta rombongan sebagai bagian dari agenda lapangan di sektor peternakan.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI berharap kunjungan kerja ini dapat memberikan solusi yang terbaik untuk pembangunan Prov. Papua Barat Daya, khususnya Kabupaten Raja Ampat.

Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam. Bupati menjelaskan sekitar 97 persen wilayah Raja Ampat merupakan kawasan konservasi, baik di laut maupun di darat. Kondisi tersebut membuat pemerintah daerah harus beroperasi dalam berbagai regulasi yang membatasi aktivitas pembangunan.
Bupati juga menyampaikan harapan kepada Komisi IV DPR RI agar dapat menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya di Distrik Salawati, sehingga kebijakan konservasi yang diterapkan tetap dapat memberikan ruang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dalam sesi diskusi, perwakilan masyarakat Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Raja Ampat, menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Komisi IV DPR RI. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap masyarakat setempat.
Mereka menyampaikan aspirasi khususnya terkait regulasi konservasi yang tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberdayakan dan memprioritaskan peran masyarakat lokal dalam pembangunan wilayah Raja Ampat.
Sebagai penutup kegiatan, dilakukan penyerahan bantuan dari Komisi IV DPR RI bersama mitra kerja kepada masyarakat setempat. Bantuan tersebut meliputi 4 ton pupuk Ponska, benih padi, obat-obatan hama dan penyakit tanaman, alat dan mesin pertanian (alsintan), traktor roda dua (R2), serta handsprayer untuk mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut.
 
                     
                     
      
      