Senin 22 Sep 2025 14:04 WIB

Volume Trading Pintu Futures Naik Hampir 3 Kali Lipat pada 2025

Lonjakan transaksi didukung fitur inovatif dan partisipasi ribuan trader.

Aset kripto (ilustrasi). Pintu Futures, salah satu produk unggulan aplikasi PINTU, mencatat lonjakan volume trading hampir tiga kali lipat pada periode Juni–Juli 2025 dan kembali menorehkan rekor tertinggi pada Agustus.
Foto: Dok Republika
Aset kripto (ilustrasi). Pintu Futures, salah satu produk unggulan aplikasi PINTU, mencatat lonjakan volume trading hampir tiga kali lipat pada periode Juni–Juli 2025 dan kembali menorehkan rekor tertinggi pada Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pintu Futures, salah satu produk unggulan aplikasi PINTU, mencatat lonjakan volume trading hampir tiga kali lipat pada periode Juni–Juli 2025 dan kembali menorehkan rekor tertinggi pada Agustus. Pencapaian ini diperkuat dengan hadirnya fitur akses cepat Pintu Futures di laman utama aplikasi Pintu.

Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad, mengungkapkan, volume trading Pintu Futures dari bulan Juni ke Juli naik hingga 170 persen, dan di bulan Agustus secara month-to-month (MoM) naik sebesar 15 persen.

Baca Juga

"Kami menilai terdapat beberapa faktor yang mendorong peningkatan volume trading Pintu Futures, selain membaiknya kondisi pasar, salah satunya adalah tersedianya fitur-fitur inovatif yang dapat dimaksimalkan trader untuk perdagangan derivatif crypto, seperti take profit (TP)/ stop loss (SL), indikator margin, hingga fitur terbaru yaitu price protection dan stop order,” katanya melalui keterangan pers, Senin (22/9/2025).

Selain itu, kemudahan akses Pintu Futures langsung di laman utama aplikasi Pintu mencatatkan traffic positif hingga 28 persen secara mtm sejak diluncurkan pada Agustus lalu. "Seluruh pencapaian positif ini tidak lepas dari dukungan penuh pengguna Pintu yang setia menggunakan aplikasi serta berkontribusi terhadap peningkatan volume trading aset crypto di Indonesia,” tambah Iskandar.

Transaksi aset crypto di Indonesia pada 2025 dilaporkan terus mengalami peningkatan setiap bulan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), transaksi crypto pada Juli naik 62,36 persen menjadi Rp 52,46 triliun dari Juni sebesar Rp 32,31 triliun.

Khusus transaksi derivatif crypto, data dari bursa kripto CFX menunjukkan, pada semester I 2025, nilainya tembus Rp 33,54 triliun. Positifnya transaksi crypto di Indonesia ini sejalan dengan tingginya adopsi aset crypto di Indonesia yang menurut Chainalysis berada di posisi ketujuh dunia.

“Indonesia punya potensi besar di industri crypto dan ini menjadi pekerjaan bersama pelaku pasar, regulator, dan investor untuk terus mendorong adopsi crypto agar semakin meningkat, sehingga kemajuan industri ini bisa memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara,” tutup Iskandar.

Sebagai catatan bagi investor dan trader crypto di Indonesia, perdagangan derivatif crypto memiliki risiko tinggi. Karena itu, sebelum memulai trading derivatif, penting memahami konsep dasar, manajemen risiko, serta menggunakan dana dingin. 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement