REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Usai pelantikan di Istana Negara, Senin (8/9/2025), Purbaya menegaskan pesan utama dari Presiden Prabowo Subianto adalah mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pesan Presiden adalah untuk membalik arah ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan secepat mungkin. Itu yang akan kita kerjakan ke depan. Saya akan melihat, di sektor keuangan itu ada apa, instrumen apa yang masih bisa dioptimalkan. Di situ akan kita maksimalkan supaya ekonomi bisa berjalan lebih cepat,” kata Purbaya di Kementerian Keuangan RI Jakarta, Senin (8/9/2025).
Ia menegaskan percepatan menjadi fokus utama, bukan sekadar menggerakkan kembali roda ekonomi. “Bukan sekadar berjalan lagi, tapi berjalan lebih cepat. Kalau dibilang berjalan lagi, seolah-olah sekarang berhenti,” ujarnya.
Purbaya mengaku pelantikannya berlangsung mendadak. Ia baru menerima kabar penunjukan sebagai Menkeu beberapa jam sebelum prosesi di Istana.
“Pertama, saya baru tahu tadi jam setengah dua, jadi belum banyak berpikir,” ucapnya.
Sebelum menjabat Menkeu, Purbaya dikenal luas sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Ia juga tercatat beberapa kali masuk ke lingkaran pemerintahan, baik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Presiden Joko Widodo, khususnya dalam perumusan kebijakan fiskal saat krisis.
“Jadi kalau Anda bilang saya tidak punya pengalaman, itu salah besar. Tahun 2008 saya bantu pak SBY. Saya orang kepercayaannya. Tahun 2015 saya ke KSP, bantu Pak Jokowi. Waktu itu pertumbuhan ekonomi mulai melambat, kita dorong agar kembali cepat. Lalu saya keluar. Tahun 2020–2021 mau runtuh lagi, saya masuk lagi. Saya selalu memberi masukan fiskal ke pemerintah di belakang layar, tanpa dibayar. Mungkin sekarang dibayar, ya? Saatnya dibayar sekarang, ya?,” kata Purbaya.
Ia menegaskan dirinya sudah lama akrab dengan kebijakan fiskal dan siap langsung bekerja. “Ini memang keahlian saya. Jadi saya tak perlu waktu lama untuk belajar lagi. Kita akan membuat kebijakan fiskal yang punya daya dorong optimal untuk perekonomian,” ujarnya.